Rabu, 06 Januari 2010

ETIKA MENYAMPAIKAN KRITIK

Alam demokrasi telah memberi kelonggaran dalam menyampaikan fikiran, pendapat bahkan kritik terhadap kebijakan publik. Keadaan tersebut menimbulkan terjadinya partisipatorinya bawahan untuk ikut serta mengkonstribusikan pemikirannya.
Meski demikian, tidak setiap saran, pendapat dan kritik bisa dilaksanakan begitu saja oleh pihak yang dituju. Dalam iklim demokrasi berkeadilan tetap ada rambu-rambu peraturan perundangan maupun norma-norma yang bersifat etis yang telah menjadi komitmen untuk dipatuhi dalam komunitas masyarakat.

Dalam hal menyampaikan saran maupun kritik perlu ditempuh cara-cara yang etis antara lain :
  • Tempatkanlah posisi anda secara baik sehingga tidak serta merta penerima pesan berpraduga sebagai kelompok oposisi (lawan).
  • Pikirkanlah masak-masak kapan tepatnya suatu kritik itu pantas untuk disampaikan
  • Kemaslah substansi kritik anda itu dalam kalimat jelas, mudah dan santun. Bila mungkin hindarilah penggunaan bahasa yang bisa menyudutkan pihak yang dikritik.
  • Lengkapilah argumentasi anda dengan pikiran-pikiran konstruktif yang didasari hasil telaahan yang obyektif, jangan subyektif.
  • Pujilah atas kelebihan atau keberhasilan dari rekan yang anda kritik, baru kemudian sampaikan substansi yang akan anda kemukakan.
  • Jangan lakukan kritik terhadap pribadinya, tetapi sampaikan kritik terhadap konsepsi, atau implementasi kebijakannya yang dirasa belum sejalan dengan filosofi organisasinya.
  • Sedapat mungkin kenalilah pribadi teman yang akan dikritik sehingga akan memudahkan anda dalam mengemas dan menyampaikan kritik.
  • Ciptakanlah suasana hubungan yang lebih interpersonal yang lebih “action oriented”, sehingga akan mengkondisikan diterimanya suatu kritik.

0 komentar:

Posting Komentar